laman

Jumat, 04 November 2011

HAKEKAT AMAR MA’RUF NAHYI MUNKAR

            Terdapat beberapa pengertian Amar Ma’ruf Nahyi Munkar, dalam hal ini pengertian secara umum adalah Ma’ruf: adalah segala perbuatan yang mengajak kita untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan Munkar adalah segala perbuatan yang menjauhkan diri kita kepada Allah.
            Di sini perbuatan ma’ruf sudah jelas, artinya perbuatan yang terpuji, perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah, dengan selalu berbuat baik dan menjalankan segala apa yang diperintahNya. Jika perbuatan yang Munkar adalah perbuatan yang melanggar aturan-aturan Allah dan tidak pernah menjalankan perintah-perintah Allah SWT.
            Di samping itu juga perbuatan Munkar juga dihasilkan dari orang-orang yang melihat kemunkaran, tetapi orang itu tidak menghiraukannya atau membiarkannya. Hal ini juga termasuk dalam kategori Munkar. Seperti dalam hadits nabi yang artinya: ”pernah ditimpakan suatu adzab kepada suatu penduduk negeri yang berjumlah delapan belas ribu orang, padahal perbuatan mereka adalah perbuatan para nabi. “para Sahabat bertanya, “wahai Rasulullah, mengapa hal itu bisa terjadi? “beliau menjawab, “mereka tidak marah karena Allah, tidak menyeru kepada perbuatan yang Ma’ruf, dan tidak mencegah kepada yang Munkar.”
            Jadi dalam hal ini konsep Amar Ma’ruf Nahyi Munkar disini adalah perbuatan yang baik dan perbuatan yang jelek, khusus untuk perbuatan Munkar perbuatan yang di dalamnya juga mencegah kepada kebatilan. Dalam Al Qur’an banyak di jelaskan tentang Amar Ma’ruf Nahyi Munkar seperti dalam Q.S. Al Imran 104.
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôtƒ n<Î) ÎŽösƒø:$# tbrããBù'tƒur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã ̍s3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ
Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang mengajak kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.
          Pengertian secara umum dari ayat ini adalah orang yang diajak bicara dalam ayat ini adalah orang yang mukmin. Mereka seluruhnya dikenai taklif agar memilih suatu golongan yang melaksanakan kepada kebenaran. Realisasinya adalah orang hendaknya msing-masing anggota kelompok mempunyai dorongan dan mau bekerja untuk mewujudkan hal ini, dan mengawasi perkembangan dengan kemampuan yang optimal. Sehingga bila mereka melihat sesuatu yang keliru atau menyimpang (Amar Ma’ruf Nahyi Munkar), segera mereka mengembalikannya ke jalan yang benar.
            Dalam penjelasan lain dijelaskan bahwa dalam ayat ini menunjukan ada tiga hal yang perlu dimiliki oleh umat manusia khususnya untuk muslim. pertama dakwah kepada arah yang menuju kebaikan, kedua menganjurkan berbuat Amar Ma’ruf, ketiga mencegah kemungkaran. Ketiga hal tersebut pada intinya semuanya adalah sama yaitu melakukan perbuatan yang baik, namun demikian ketiga komponen ini berbeda sifatnya.
            Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang dapat melaksanakan perintah ini adalah orang-orang Islam, yaitu orang yang tau tentang rahasia, hukum, hikmah, dan fiqh. Bahkan dalam Hadits di katakan bahwa orang yang seperti ini adalah sebaik-baiknya orang. Dalam Hadits Rasulullah SAW
Adalah orang-orang yang suka memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang kemunkaran, serta paling baik kepada Allah dan suka menyambung silaturrahim”
            Di dalam surat yang lain di terangkan bahwa orang yang menjalankan akibat-akibat jika tidak menjalankan Amar Ma’ruf Nahyi Munkar akan mendapatkan pahala yang sebesar-besarnya dan mendapatkan celaan yang besar dari Allah jika tidak menjalankannya. Seperti yang telah di terngkan dalam surat Al Maidah 79
(#qçR$Ÿ2 Ÿw šcöqyd$uZoKtƒ `tã 9x6YB çnqè=yèsù 4 š[ø¤Î6s9 $tB (#qçR$Ÿ2 šcqè=yèøÿtƒ ÇÐÒÈ
Artinya: “Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu”
Dari ayat ini di jelaskan bahwa seseorang yang tidak mau melarang yang lain dari kemunkaran yang di lakukannya, betapa buruk dan besar pahalanya. Padahal, melarang dari kemunkaran adalah benteng agama, pagar segala keutamaan dan kesopanan.
Bahkan dalam ajaran agama Islam tidak hanya sebagai keutamaan saja. Akan tetapi dalam ajaran Islam menjelaskan bahwa Amar Ma’ruf Nahyi Munkar adalah kewajiban bagi setiap orang Muslim yang di anggap cukup melakukan kewajiban ini. Bahkan konsep Amar Ma’ruf Nahyi Munkar merupakan salah satu jihad yang paling utama, seperti dalam Hadits yang di riwayatkan oleh Ali.
Jihad yang paling utama adalah memerintahkan kepada kebaikan dan melarang kepada yang kemunkaran. Dan barang siapa yang marah karena Allah, maka Allah murka karenanya
            Di riwayatkan juga dalam hadits nabi yang lain:
Barang siapa yang melihat kemunkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya (kekusaannya), jika tidak mampu maka dengan lidahnya, jika tidak mampu maka hendaklah dengan hatinya. Mengubah dengan hati itulah selemah-lemahnya Iman
            Hadits di atas menerangkan bahwa keutamaan beramar ma’ruf nahyi munkar sangat jelas. Setelah ada penegasan bahwa Amar Ma’ruf Nahyi Munkar adalah jihad yang paling utama ditambah lagi bahwa berita untuk selalu memberantas dengan segala cara kepada kemunkaran.



Daftar Pustaka

1.      Al Qur’an dan Terjemah, Q.S. Al Imran
2.      Imam Al-Ghazali, 40 Prisip Agama. 1998.
3.      Ahmad Mustafa, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 4. 1993.
4.      Rahmat Imadun, Islam Pribumu. 2003.
5.      Ahmad Mustafa, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 6 . 1993.
6.      Hiyadl, Abul, Terjemah Hadits Arba’in Annawawiyah. 1992.

0 komentar:

Posting Komentar